KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
MENJADI TOLOK UKUR KEMAJUAN BANGSA
Beberapa
ahli memberikan pengertian kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia
merupakan daya yang bersumber dari manusia. Daya yang bersumber dari manusia
dapat juga disebut tenaga atau kekuatan (energi atau power). Sesuatu yang harus
utuh dan berkualitas, dapat dilihat dari aspek yang relative mudah untuk
dibangun sampai ke aspek yang relative rumit.Sesuai dengan masalah yang kan
dibahas, peneliti mengajukan teori kualitas sumber daya manusia yang
dikemukakan oleh Sedarmayanti (2001) dalam buku “ Sumber Daya Manusia dan
Produktivitas Kerja”, mengemukakan bahwa Kualitas merupakan suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan
harapan
SDM
merupakan faktor utama dan strategis bagi tercapainya keberhasilan pembangunan
suatu bangsa. SDM yang kuat dan berdaya saing tinggi dalam berbagai aspek akan
mendukung peningkatan pembangunan, dan merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan di era globalisasi yang diwarnai dengan semakin ketatnya
persaingan serta tiadanya batas antar Negara.SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini
kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut
kondisi SDM Indonesia, yaitu: Pertama
adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Kedua,
tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan
angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2
%. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Masalah SDM inilah yang menyebabkan
proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas
tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32
tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari
pemanfaatan sumber daya alam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal
asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal
dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan
ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan
pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan
ekonomi global. Tujuan
pembangunan nasional tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan adalah
pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai sasaran
pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan
ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan
nasional. Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang
ketenagakerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.
Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan SDM di Indonesia dilakukan melalui
tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir di tempat
kerja.
Salah
satu cara meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia yang utama yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan.Kualitas
pendidikan menjadi sangat penting artinya hal ini mengingat bahwa dalam suatu organisasi
atau lembaga pendidikan, dapat maju dan berkembang dengan dukungan dari sumber
daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga pendidikan atau organisasi yang
ingin berkembang, maka harus memperhatikan sumber daya manusia dan mengelolanya
dengan baik, agar tercipta pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan survey The Political and Economic Risk
Consutancy (PERC) disimputkan bahwa sistern pendidikan di Indonesia berada
di urutan ke12 di Asia (paling bawah di ASIA). Urutan pertama dan kedua
masing-masing diduduki Korea Selatan dan Singapura.Ini berarti kualitas
pendidikan di Indonesia masih sangat rendah
sekitar 35 persen penduduk usia sepuluh tahun ke atas tidak tahu
belum rnenamatkan sekolah dasar dan hanya 19 persen
yang dapat menyelesaikan pendidikan SLTA. Dari mereka yang rnenamatkan SLTA tersebut
hanya 1,7 persen yang berhasil menyelesaikan pendidikan setingkat universitas.
Keberhasilan
pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola tenaga kependidikan yang tersedia. Dalam hal ini, peningkatan
produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku
tenaga kependidikan atau sumber daya manusia di sekolah melalui aplikasi
berbagai konsep dan teknik manajemen personalia.
Dalam manajemen sumber daya manusia, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai kualitas pendidikan. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan sumber daya manusia atau tenaga pendidik guna menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Dalam manajemen sumber daya manusia, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai kualitas pendidikan. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan sumber daya manusia atau tenaga pendidik guna menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang utama harus ada dalam
sebuah manajemen. Istilah pelatihan (training) mengacu pada serangkaian
kegiatan yang memberikan peluang untuk mendapatkan dan meningkatkan keterampilan
yang berkaitan dengan pekerjaan. Program pelatihan diberikan kepada karyawan
yang baru maupun karyawan yang telah ada, Pelatihan bertujuan meningkatkan
kinerja jangka pendek
dalam pekerjaan (jabatan) tertentu
yang diduduki saat ini dengan
cara meningkatkan kompetensi
(pengetahuan dan keterampilan)
Arah pembangunan SDM di indonesia
ditujukan pada pengembangan kualitas SDM secara komprehensif meliputi aspek
kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta
profesionalisme dan kompetensi yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai
religius sesuai dengan agamanya. Dengan kata lain, pengembangan SDM di
Indonesia meliputi pengembangan kecerdasan akal (IQ), kecerdasan sosial (EQ)
dan kecerdasan spiritual (SQ). Berbagai
tantangan di antaranya jumlah penduduk yang besar, yaitu sekitar 216 juta jiwa.
Tantangan kedua adalah luasnya wilayah indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau
dengan penyebaran penduduk yang tidak merata. Tantangan ketiga adalah mobilitas
penduduk yang arus besarnya justru lebih banyak ke pulau Jawa dan ke kota-kota
besar, memerlukan konsep, strategi dan kebijakan yang tepat agar pengembangan
SDM di Indonesia dapat mencapai sasaran yang tepat secara efektif dan efisien.
Hal ini penting dilakukan karena peningkatan kualitas SDM Indonesia tidak hanya
untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di dalam maupun diluar negeri,
tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi
masyarakat.
Sumber:http://www.duniaesai.com/sdm-indonesia-dalam-persaingan-global
Tidak ada komentar:
Posting Komentar